Skip to main content

Latihan Soal UN Kebijakan Moneter

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, Bab 1 Pasal 10 yang dimaksud dengan Kebijakan Moneter adalah kebijakan yang ditetapkan dan dilaksanakan oleh Bank Indonesia untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah yang dilakukan antara lain melalui pengendalian jumlah uang beredar dan atau suku bunga.

Kebijakan moneter yang dilakukan dalam rangka pengendalian jumlah uang beredar (JUB), dapat dilakukan melalui beberapa instrumen. Adapun instrumen kebijakan moneter di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi:

a. Kebijakan Moneter Kualitatif

Adalah kebijakan moneter yang dilakukan oleh Bank Indonesia dalam bentuk himbauan moral kepada para pemimpin bank bank umum agar ikut mengamankan apa yang menjadi kebijakan Bank Indonesia. Ujud kebijakan moneter kualitatif ini antara lain:
(1) bujukan moral (moral suasion);
(2) kredit selektif dan lainnya.

b. Kebijakan Moneter Kuantitatif

Adalah kebijakan moneter dalam rangka pengendalaian jumlah uang yang beredar melalui pengendalian besaran moneter yang berujud angka-angka atau kuantitatif. Ujud kebijakan moneter kuantitatif antara lain:

1) Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)
Yaitu dalam bentuk keterlibatan BI dalam pengendalian JUB dengan cara intervensi atau terjun ke pasar untuk menjual atau membeli surat berharga. Pada saat perekonomian mengalami inflasi, maka pemerintah akan menjual surat-surat berharga milik pemerintah ke masyarakat. Hal ini akan menarik uang yang beredar di masyarakat masuk ke kas negara, sehingga inflasi dapat teratasi. Begitu sebaliknya jika uang yang beredar sedikit, maka pemerintah akan membeli surat-surat berharga tersebut, sehingga uang kas negara akan keluar dan jumlah uang yang beredar akan bertambah. Agar operasi pasar terbuka dapat berjalan dengan efektif, maka harus memenuhi dua persyaratan, yaitu:

  • bank-bank perdagangan tidak memiliki kelebihan cadangan, dan
  • dalam perekonomian tersedia cukup banyak surat-surat berharga yang dapat diperjualbelikan.
  • 2) Politik Diskonto/ Kebijakan Suku Bunga (Discount Rate Policy)
    Kebijakan diskonto merupakan suatu kebijakan untuk memengaruhi jumlah uang dan kredit dengan menaikkan atau menurunkan tingkat bunga. Jika pemerintah menginginkan jumlah uang yang beredar di masyarakat sedikit, maka pemerintah dapat menaikkan suku bunga. Tingkat suku bunga tinggi akan menjadikan masyarakat banyak untuk menabung di bank. Jika banyak yang menabung berarti banyak jumlah uang beredar di masyarakat masuk ke kas negara.

    Dengan demikian hal itu akan mengurangi peredaran uang yang ada di masyarakat. Sebaliknya jika pemerintah mengharapkan jumlah uang yang beredar di masyarakat banyak, maka pemerintah dapat menurunkan tingkat suku bunga. Dengan tingkat suku bunga rendah menyebabkan masyarakat banyak yang melakukan pinjaman atau mengajukan kredit, sehingga jumlah uang yang beredar di masyarakat semakin banyak.

    3) Kebijakan Nisbah Cadangan atau cash ratio
    Kebijakan ini merupakan suatu kebijakan dengan menetapkan jumlah minimum yang harus ada pada bank. Misalnya bank umum mempunyai uang Rp100.000.000,00. Pemerintah telah menetapkan cadangan minimum 20%, maka uang yang boleh diedarkan oleh bank tersebut maksimum Rp80.000.000,00 ((100% – 20%) x Rp100.000.000,00). Sehingga cadangan yang harus ada minimum Rp20.000.000,00 dan ini merupakan persediaan bersih pada bank tersebut.

    Baiklah, berikut contoh soal UN ekonomi tentang kebijakan moneter!

    1. Pada tahun 1959 pemerintah Indonesia mengalami krisis yang tinggi yaitu dimana jumlah uang yang beredar sangat banyak dan tidak diimbangi dengan jumlah barang yang tersedia. Kebijkan moneter yang diambil pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut adalah ....

      A. menambah jumlah barang
      B. menurunkan suku bunga bank
      C. membeli surat utang
      D. menaikkan suku bunga bank
      E. cash ratio diturunkan
      Jawaban D

    2. Bank Indonesia mengeluarkan kebijakan penurunan tingkat bunga sampai 5% pertahun. Akibat kebijakan ini terhadap perekonomian adalah ....

      A. modal sector usaha semakin terpuruk
      B. nilai tukar rupiah terhadap valas naik
      C. tingkat inflasi turun mendekati 0%
      D. daya beli masyarakat naik
      E. meningkatkan inflasi
      Jawaban D

    3. Perhatikan matrik di bawah ini:

    ABC
    1. Menjual surat berharga1. Menaikkan suku bunga bank1. Menaikkan cash ratio
    2. Menaikkan pajak2. Membeli surat – surat berharga2. Mengurangi belanja Negara
    3. Menurunkan cash ratio3. Menurunkan pajak3. Menurunkan suku bunga bank
      Berdasarkan matrik di atas yang merupakan kebijakan moneter untuk menambah jumlah uang yang beredar di masyarakat adalah ....
      A. A1, B1, dan C1
      B. A1, B1, dan C2
      C. A2, B2, dan C3
      D. A2, B3 , dan C2
      E. A3, B2, dan C3
      Jawaban E

    4. Untuk mengatasi masalah tingkat inflasi yang tinggi bank sentral menjual surat berharga Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Dampak dari kebijakan yang diambil oleh bank sentral adalah ....

      A. jumlah barang semakin berkurang
      B. jumlah uang semakin berkurang
      C. jumlah barang semakin banyak
      D. harga barang semakin mahal
      E. nilai uang semakin menurun
      Jawaban B

    5. Perekonomian pasca krisis tahun 1997 pada umumnya ditandai dengan naiknya harga barang-barang sehingga tingkat inflasi meningkat tajam. Untuk mengatasi inflasi tersebut dapat dilakukan dengan kebijakan moneter yaitu yaitu ....

      A. membeli saham dan obligasi
      B. menurunkan suku bunga bank
      C. menaikkan giro wajib minimum
      D. mempermudah pemberian kredit
      E. menaikkan tarif pajak bangunan
      Jawaban C

    Kembali ke : Kisi-Kisi UN Ekonomi IPS Jenjang SMA, MA, dan Sederajat

    Demikian tadi beberapa contoh soal tentang kebijakan moneter, semoga ada manfaatnya.

    You Might Also Like:

    Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
    Buka Komentar