Skip to main content

Soal OSN IPS SMP Tingkat Kabupaten Tahun 2019 dan Pembahasan

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Salam sejahtera bagi kita semua.

Dalam kesempatan kali ini, Admin akan berbagi pembahasan soal OSN IPS SMP tingkat kabupaten pada penyelenggaraan tahun 2019. Sebelum membaca dan mempelajari pembahasan soal OSN IPS ini, silahkan didownload perangkat soalnya terlebih dahulu pada tautan yang akan Admin sediakan di bawah berikut.

Olimpiade Sains Nasional (OSN) IPS merupakan salah satu agenda tahunan Direktorat Pembinaan Sekolah Menegah Pertama (SMP) di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam upaya menciptakan dan meningkatkan layanan pendidikan pada jenjang SMP. Kegiatan lainnya adalah dalam bentuk festival dan berbagai macam lomba baik di tingkat sekolah, kecamatan, kabupaten, maupun nasional dan bahkan internasional. Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong peningkatan literasi dasar, kompetensi berpikir, kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaborasi peserta didik sebagai generasi muda.

Baik, berikut adalah perangkat soal OSN IPS SMP Tingkat Kabupaten penyelenggaraan tahun 2019:
Download soal.

  1. Indikator (No.1): Mencontohkan jenis Angin Fohn (C3)

    Pembahasan:
    Angin Fohn merupakan angin hasil pelepasan dari sisi sebelah gunung yang bergerak menuruni gunung pada sisi yang lainnya. Angin yang menuruni gunung ini memiliki sifat kering dan panas. Contoh angin Fohn di Indonesia antara lain Angin Kumbang di Cirebon Jawa Barat, Bohorok di Deli Sumatra Utara, Gending di Pasuruan dan Probolinggo Jawa Timur, Brubu di Makassar Sulawesi Selatan, dan Wambrau di Biak Papua.

    Kunci Jawaban: A

  2. Unduh soal dan pembahasan OSN IPS SMP dalam bentuk dokumen Word-nya di bawah ini:
    Download Soal dan Pembahasan OSN IPS SMP Bentuk Ms Word

  3. Indikator (No.2): Menganalisis jenis hewan langka di Pulau Kalimantan yang terancam punah akibat pembukaan lahan perkebunan dan perburuan liar (C4)

    Pembahasan:
    Fauna sebelah Barat Indonesia seperti di pulau Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan merupakan fauna tipe Asiatis. Misalnya, fauna yang terdapat di Pulau Sumatra antara lain Orangutan, Badak, Bekantan, Gajah, Harimau, dan lain-lain. Fauna yang ada di pulau Sumatra ini terancam punah sebagai akibat dari pembukaan lahan perkebunan dan perburuan liar.
    Pembukaan lahan perkebunan dengan cara membakar hutan menyebabkan pohon-pohon yang biasanya digunakan oleh Orangutan sebagai tempat tinggal hangus terbakar. Selain itu terdapat perburuan liar di hutan yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Mereka berburu Harimau dan Gajah guna diambil bagian tubuhnya kemudian dijual.

    Kunci Jawaban: A

  4. Indikator (No.3): Menentukan provinsi di Indonesia yang berpotansi besar mengekspor ikan tuna, mutiara, dan rumput laut (C3)

    Pembahasan:
    Potensi sumber daya laut Indonesia sangat kaya memanjang dari hulu ke hilir. Persebaran potensi sumber daya laut di Indonesia terdapat perbedaan antara wilayah bagian Barat dan Timur. Tingkat kedalaman laut mempengaruhi jenis ikan yang berkembang dalam suatu wilayah tertentu.
    Di Indonesia bagian Barat rata-rata kedalaman laut mencapai 75 meter sehingga jenis ikan yang berkembang relatif kecil-kecil seperti ikan pelagis kecil. Sedangkan di kawasan Indonesia Timur rata-rata kedalaman lautnya adalah 4.000 m. Di kawasan Indonesia bagian Timur, banyak ditemukan ikan pelagis besar seperti cakalang dan tuna.

    Kunci Jawaban: A

  5. Indikator (No.4): Menjelaskan karakteristik daerah yang berpotensi terjadinya bencana alam likuifaksi (C3)

    Pembahasan:
    Likuifaksi adalah fenomena pencairan pada tanah sehingga kekuatannya menghilang akibat getaran atau gempa bumi. Likuifaksi terjadi karena pengaruh getaran dan gempa bumi. Likuifaksi biasanya terjadi pada tanah di dekat laut atau pantai.

    Kunci Jawaban: D

  6. Indikator (No.5): Menyimpulkan kegunaan skala peta (C4)

    Pembahasan:
    Skala peta adalah perbandingan antara jarak di peta dengan jarak sesungguhnya di lapangan. Misalnya skala pada peta adalah 1 : 1.000.000, artinya objek yang jaraknya 1 cm di peta berbanding dengan 1.000.000 cm atau 10 km di lapangan, sementara pada skala 1 : 10.000 artinya objek yang jaraknya 1 cm di peta berbanding dengan 100.000 cm atau 1 km di lapangan.
    Jadi ketika membuat peta, semakin besar skala yang dibuat maka semakin kecil penampakan suatu objek sebaliknya semakin kecil skala yang dibuat maka semakin besar, jelas, dan rinci penampakan suatu objek.

    Kunci Jawaban: A

  7. Baca juga: Download Soal dan Pembahasan OSN IPS SMP Bentuk Ms Word

  8. Indikator (No.6): Menyeleksi pengaruh letak astronomis Indonesia terhadap keadaan alam Indonesia (C4)

    Pembahasan:
    Letak astronomis adalah letak suatu tempat atau wilayah berdasarkan garis lintang dan garis bujurnya. Secara astronomis, Indonesia terletak antara 95 derajat BT - 141 derajat BT, dan 6 derajat LU - 11 derajat LS. Dengan garis lintang tersebut berpengaruh terhadap keadaan alam Indonesia dan dengan garis bujur berpengaruh terhadap pembagian waktu.

    Berdasarkan garis lintang, Indonesia termasuk ke dalam wilayah tropis dengan ciri-ciri sebagai berikut: (1) Memiliki curah hujan tinggi; (2) Memiliki hujan hutan tropis yang luas; dan (3) Menerima penyinaran matahari sepanjang tahun.

    Berdasarkan garis bujur, Indonesia terbagi menjadi tiga daerah waktu yaitu WIB, WITA, dan WIT.

    Kunci Jawaban: B

  9. Indikator (No.7): Menentukan faktor yang mempengaruhi di daerah pegunungan umumnya petani menanam jenis tanaman palawija (C3)

    Pembahasan:
    Suhu udara mempengaruhi tanaman yang dapat hidup di suatu tempat. Di daerah pegunungan, keadaan suhu udara di tempat itu bertemperatur rendah. Semakin tinggi letak suatu tempat semakin rendah suhu udara atau temperaturnya.

    Tanaman padi cuma dapat tumbuh di daerah dataran rendah dan bersuhu hangat. Jadi untuk memenuhi kebutuhan pangan, petani pegunungan biasanya menggantinya dengan menanam jenis tanaman palawija seperti jagung, kacang-kacangan, singkong, wortel dll.

    Kunci Jawaban: A

  10. Indikator (No.8): Menjelaskan pengertian pelayaran perintis (C1)

    Pembahasan:
    Pelayaran perintis adalah transportasi laut pada trayek yang ditetapkan oleh pemerintah untuk melayani daerah yang belum atau tidak terlayani oleh angkutan laut karena belum memberikan manfaat secara komersial.

    Kunci Jawaban: D

  11. Indikator (No.9): Menjelaskan jenis angin yang dimanfaatkan nelayan tradisional untuk mencari ikan di laut (C1)

    Pembahasan:
    Angin biasanya bergerak dari tempat yang bertekanan udara tinggi ke tempat bertekanan udara rendah. Perbedaan tekanan udara suatu tempat dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suatu tempat, temperatur, serta sebaran daratan dan lautan. Secara umum tinggi rendahnya tekanan udara dipengaruhi oleh penyinaran matahari.

    Pada siang hari, daratan dan lautan sama-sama mendapat penyinaran matahari namun karena daratan lebih cepat panas dibandingkan dengan lautan maka tekanan udara di darat lebih rendah daripada di lautan sehingga angin bertiup dari arah laut menuju ke darat. Angin ini disebut angin laut. Sedangkan pada malam hari, daratan lebih cepat dingin dibanding lautan sehingga tekanan udara di daratan lebih tinggi dibandingkan lautan. Karena itu, bergeraklah udara dari daratan ke laut dan terbentuklah angin darat. Dan oleh nelayan tradisional angin darat ini dimanfaatkan untuk ke laut mencari ikan kemudian balik pulang setelah pagi hari ke daratan dengan memanfaatkan angin laut.

    Kunci Jawaban: A

  12. Indikator (No.10): Menyeleksi kabupaten/kota yang tidak dilewati oleh aliran sungai Bengawan Solo (C3)

    Pembahasan:
    Bengawan Solo adalah sungai terpanjang di Jawa, Indonesia dengan panjang kurang lebih 548,53 km yang mengaliri dua provinsi sekaligus yaitu Jawa tengah dan Jawa Timur. Kabupaten yang dilewati antara lain Wonogiri, Karanganyar, Ponorogo, Boyolali, Sragen, Klaten, Sukoharjo, Solo (Surakarta), Ngawi, Madiun, Magetan,Blora, Cepu, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, dan Gresik.

    Kunci Jawaban: D

  13. Baca juga:
    Bagian 2 Soal OSN IPS SMP Tingkat Kabupaten Tahun 2019 dan Pembahasan

  14. Indikator (No.11): Mengidentifikasi sebutan bagi petugas yang mengatur pembagian air dalam aktivitas pertanian di Jawa Tengah (C1)

    Pembahasan:
    Ulu-ulu adalah seseorang yang bertugas mengatur, membagi, mengawasi dan mengendalikan sistem pengairan pertanian.
    Carik artinya seorang juru tulis desa atau sekarang disebut sekretaris desa.
    Jagabaya artinya seseorang yang bertugas sebagai kepala keamanan desa.
    Lurah adalah kepala pemerintahan pada tingkat desa atau nama lainnya disebut juga kepala desa.

    Kunci Jawaban: A

  15. Indikator (No.12): Merincikan peran pemerintah sebagai pelaku ekonomi (C2)

    Pembahasan:
    Peran pemerintah sebagai pelaku ekonomi adalah pengatur/regulator, produsen, dan konsumen.

    Sebagai regulator, pemerintah berusaha mengatur perekonomian pada kondisi masyarakat yang sejahtera secara adil dan merata. Pemerintah berwenang mengeluarkan kebijakan-kebijakan misalnya pemberian subsidi kepada perusahaan dalam negeri supaya dapat bersaing dengan perusahaan dari luar negeri, menentukan besarnya pajak yang akan dipungut dari masyarakat secara adil, dan memberikan izin berdirinya suatu perusahaan.

    Sebagai produsen, dalam peran sebagai produsen pemerintah memproduksi barang dan jasa. Pada tugas ini sudah ada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang kegiatannya memproduksi barang/jasa yang sifatnya umum/publik misalnya listrik, BBM, dll.

    Sebagai konsumen, pemerintah membutuhkan barang-barang seperti mobil dinas, alat tulis kantor, dll. pemerintah juga mengeluarkan dana untuk membangun sarana dan prasarana umum atau infrastruktur.

    Kunci Jawaban: D

  16. Indikator (No.13): Menentukan subsektor industri kreatif (C3)

    Pembahasan:
    Terdapat 14 (empat belas) sub sektor industri kreatif (ekraf) antara lain: 1) Periklanan (advertising); 2) Arsitektur; 3) Pasar barang seni; 4) Kerajinan (craft); 5) Desain; 6) Fesyen (fashion); 7) Video, film, dan fotografi; 8) Permainan interaktif (game); 9) Musik; 10) Seni pertunjukan (showbiz); 11) Penerbitan dan percetakan; 12) Layanan komputer dan piranti lunak (software); 13) Televisi dan radio (broadcasting); dan 14) Riset dan pengembangan.

    Kunci Jawaban: D

  17. Indikator (No.14): Menunjukkan potensi Indonesia yang dapat digunakan sebagai modal besar untuk pembangunan nasional (C1)

    Pembahasan:
    Indonesia memiliki banyak potensi yang dapat dimanfaatkan sebagai modal besar untuk melaksanakan pembangunan nasional diataranya adalah sumber daya alam (SDA) yang melimpah, jumlah penduduk yang banyak, dan sumber daya budaya yang beraneka ragam.

    Kunci Jawaban: B

  18. Indikator (No.15): Menganalisis dampak perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina terhadap Indonesia (C4)

    Pembahasan:
    Isu perang dagang Amerika Serikat - Cina tepatnya dimulai pada tanggal 22 Maret 2018. Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan niatnya untuk mengenakan tarif sebesar USD 50 miliar untuk barang-barang Cina dengan alasan riwayat "Praktik perdagangan tidak adil", pencurian kekayaan intelektual, dan untuk mengurangi defisit perdagangan AS dengan Cina. Kemudian Cina membalasnya dengan menerapkan tarif mereka dalam besaran yang sama untuk lebih dari 128 produk AS.

    Secara resmi AS memulai perang dagang pada tanggal 6 Juli 2018 dengan memberlakukan tarif pada produk-produk impor Cina sebesar USD 34 miliar. Apabila gaung perang dagang AS - Cina sudah mulai diterapkan, maka harga produk-produk impor dari negara saingan akan menjadi lebih mahal di pasaran dalam negeri sehingga para pengekspor asal negara masing-masing menjadi tertahan dan stock meningkat. Jika kondisi ini berlangsung lama, maka para pengekspor asal negara yang terlibat akan mencari pasar lain dan mengalihkan ekspornya ke negara tersebut.

    Lalu, bagaimana dampak perang dagang antara AS dan Cina ini terhadap Indonesia?
    Karena banyaknya produk-produk ekspor tertahan di negara pelaku perang dagang maka mereka akan mencari pasaran ke negara-negara lainnya. Tak terkecuali ke Indonesia, sehingga akan terjadi banyaknya barang dagang buatan Cina atau AS masuk ke Indonesia.

    Kunci Jawaban: B

  19. Indikator (No.16): Menganalisis faktor pendorong permasalahan yang ditimbulkan dalam interaksi sosial akibat perbedaan bahasa antar daerah (C4)

    Pembahasan:
    Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Dengan bahasa Indonesia segala bentuk permasalahan yang dapat ditimbulkan dalam interaksi sosial akibat perbedaan bahasa di daerah-daerah dapat dengan mudah diselesaikan.

    Namun terkadang ketika proses interaksi sosial berlangsung di dalam masyarakat yang majemuk yang sedang berkomunikasi dan sesekali mengucapkan kata dalam bahasa daerahnya dapat terjadi salah faham dan menimbulkan konflik. Hal ini dikarenakan ada perbedaan tujuan interaksi ketika kata tersebut diucapkan atau diciptakan.

    Kunci Jawaban: C

  20. Indikator (No.17): Menyebutkan lembaga sosial yang pertama dan utama berperan dalam membentuk karakter anak (C1)

    Pembahasan:
    Lembaga keluarga merupakan unit sosial terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Keluarga berperan membina dan membimbing anggota-anggotanya untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan di mana mereka berada.

    Manusia terlahir pertama kali dalam lingkungan keluarga. Seorang anak bisa tumbuh dan berkembang berkat bimbingan orang tuanya. Di dalam lingkungan keluarga anak mulai dilatih dan diperkenalkan cara-cara hidup bersama dengan orang lain. Anak diajak memahami lingkungan yang lebih luas sehingga pada saatnya nanti seorang anak benar-benar siap untuk hidup dalam masyarakat. Anak diperkenalkan oleh orang tuanya mengenai norma yang berlaku di masyarakat seperti norma dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat. Jadi, keluarga merupakan unit sosial yang pertama dan utama dalam membentuk karakter anak.

    Kunci Jawaban: B

  21. Indikator (No.18): Menganalisis faktor penyebab teknologi industri dan pertanian lebih diarahkan ke bentuk padat karya daripada ke bentuk padat modal pada Masa Orde Baru (C4)

    Pembahasan:
    Pada masa orde baru teknologi industri dan pertanian lebih diarahkan ke bentuk padat karya daripada ke bentuk padat modal. Padat karya merupakan kegiatan pembangunan atau produksi yang lebih banyak menggunakan tenaga kerja manusia daripada menggunakan mesin atau padat modal.

    Hal ini sesuai pada sasaran Pelita V yang menitikberatkan pada sektor pertanian dan industri dengan menggunakan banyak tenaga kerja manusia dengan harapan tingkat pengangguran dapat dikurangi.

    Kunci Jawaban: C

  22. Indikator (No.19): Menentukan jenis literasi (C3)

    Pembahasan:
    Yang dimaksud dengan literasi adalah kemampuan dasar seseorang dalam membaca dan menulis sehingga dapat mengetahui dan memahami sesuatu. Terdapat berbagai jenis literasi, antara lain yaitu: literasi dasar, literasi perpustakaan, literasi media, literasi visual, literasi data, literasi teknologi, dan literasi sumber daya manusia (humanistik).

    Kemampuan bekerjasama dalam tim dan kepemimpinan adalah bagian dari literasi humanistik. Untuk menghadapi revolusi industri 4.0 diperlukan kemampuan kognitif yang mumpuni pada manusia sebagai subjek masyarakat digital dan informasional.

    Kunci Jawaban: B

  23. Indikator (No.20): Menganalisis dampak interaksi sosial dari eksodus penduduk akibat konflik sosial di Asia (C4)

    Pembahasan:
    Konflik intern di dalam suatu negara dimana kaum mayoritas melakukan penganiayaan dan penindasan sehingga mengancam nyawa para kaum minoritas dapat menjadi faktor penyebab terjadinya eksodus besar-besaran. Warga negara yang tertindas akan meninggalkan kampung halaman mereka dan mencari suaka ke negara-negara terdekat. Terhadap negara yang menjadi tujuan eksodus ada yang menerima dan menolaknya. Namun sebagian besar negara menerima kehadiran mereka hal ini semata-mata dikarenakan persoalan kemanusiaan.

    Kunci Jawaban: D

  24. Indikator (No.21): Menunjukkan peran lembaga ekonomi (C1)

    Pembahasan:
    Untuk memenuhi kebutuhan hidup, warga masyarakat sebaiknya turut bergabung pada lembaga-lembaga ekonomi yang ada misalnya saja menjadi anggota dalam koperasi.

    Kunci Jawaban: C

  25. Indikator (No.22): Menunjukkan jenis dan lembaga kesehatan dalam masyarakat (C1)

    Pembahasan:
    Yang termasuk contoh lembaga kesehatan adalah Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS).

    Kunci Jawaban: A

  26. Indikator (No.23): Menganalisis faktor yang mempengaruhi keberhasilan interaksi sosial asosiatif (C4)

    Pembahasan:
    Interaksi sosial asosiatif merupakan interaksi yang mengarah pada kesatuan pandangan. Salah satu bentuk proses sosial asosiatif adalah kerjasama. Sikap toleransi dan gotong royong wajib ada dalam diri setiap anggota masyarakat untuk mengembangkan kerjasama di dalam lingkungan sosialnya.

    Kunci Jawaban: B

  27. Indikator (No.24): Menganalisis pengaruh interaksi antarruang terhadap fungsi lembaga-lembaga sosial dalam masyarakat (C4)

    Pembahasan:
    Lembaga ekonomi berperan menghantarkan manusia dalam mencapai kehidupan yang sejahtera dan terpenuhinya kebutuhan sehari-hari. Jika jalan raya yang menghubungkan satu ruang dengan ruang lainnya terputus karena rusak yang menyebabkan hasil pertanian masyarakat tidak dapat dijual maka masyarakat akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.

    Kunci Jawaban: C

  28. Indikator (No.25): Menganalisis faktor penyebab timbulnya permasalahan akibat interaksi manusia dengan lingkungan sosial (C4)

    Pembahasan:
    Interaksi manusia dengan lingkungan sosialnya baik pada lingkungan keluarga, lingkungan teman sepermainan, lingkungan tetangga, maupun lingkungan antar kelompok dalam masyarakat terkadang timbul suatu permasalahan. Misalnya saja saling klaim nilai dan kearifan lokal antara dua komunitas masyarakat yang letaknya berdekatan. Sebenarnya masalah ini tidak mungkin terjadi karena nilai dan kearifan lokal merupakan hasil buatan masyarakat dari interaksi antar warga dalam masyarakat itu sendiri. Nilai dan kearifan lokal melekat dalam diri masyarakat dan setiap kelompok masyarakat dapat berbeda nilai dan kearifan lokal yang berlaku.

    Kunci Jawaban: D

  29. Indikator (No.26): Menyimpulkan hakekat peristiwa krisis multi-dimensi yang dialami bangsa Indonesia pada tahun 1998 (C4)

    Pembahasan:
    Pada tahun 1998 bangsa Indonesia mengalami krisis multi-dimensi. Krisis multi-dimensi berarti terjadi kemerosotan kehidupan masyarakat Indonesia pada hampir segala aspek kehidupan.

    Krisis ini berawal dari krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997. Nilai tukar rupiah terhadap dolar semakin melemah dan puncaknya menembus Rp17.000,00/USD pada awal tahun 1998. Krisis ekonomi mengakibatkan rakyat menderita, banyak terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), pengangguran meningkat, dan daya beli masyarakat menurun hingga pada akhirnya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah semakin menurun.

    Ketidakpuasan rakyat Indonesia terhadap kepemimpinan Presiden Soeharto menyebabkan munculnya demonstrasi-demonstrasi mahasiswa berskala besar yang menuntut presiden untuk mundur. Akhirnya pada tanggal 21 Mei 1998, Presiden Soeharto menyatakan mengundurkan diri sebagai Presiden dan menyerahkan jabatan presiden kepada wakilnya B.J. Habibie.

    Kunci Jawaban: B

  30. Indikator (No.27): Menyimpulkan saluran mobilitas sosial (C3)

    Pembahasan:
    Setiap orang dapat mewujudkan mobilitas sosial di lingkungan hidupnya. Berbagai tempat dapat dijadikan sebagai saluran untuk melakukan mobilitas sosial seperti pada organisasi pendidikan, organisasi ekonomi, organisasi politik, dan organisasi profesi.
    Sebagai contoh, Bu Anna yang berprofesi menjadi guru ketika bergabung dalam organisasi profesi guru yaitu Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) memiliki kesempatan untuk menaikkan stratanya menjadi ketua PGRI.

    Kunci Jawaban: A

  31. Indikator (No.28): Menentukan lembaga sosial yang berfungsi menjalankan peran Gerakan Literasi dalam mengantisipasi dampak bonus demografi 2030 (C3)

    Pembahasan:
    Bonus demografi adalah bonus yang dinikmati suatu negara sebagai akibat dari besarnya proporsi penduduk produktif (rentang usia 15-64 tahun) dalam evolusi kependudukan yang dialaminya. Perkiraan pada tahun 2030 mendatang Indonesia akan dianugerahi bonus demografi yang besar. Di satu sisi hal ini dapat mendatangkan keuntungan bagi Indonesia karena memiliki daya tawar yang tinggi. Kemudian pada sisi lain hal ini bisa menjadi ancaman apabila penduduk usia produktif tersebut tidak mampu menciptakan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia dikarenakan tidak didukung dan diimbangi dengan adanya peningkatan kualitas tenaga kerja. Untuk itu, mulai dari sekarang diperlukan berbagai macam upaya dalam mempersiapkan tenaga kerja yang berkualitas.
    Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja adalah dengan membangun pendidikan melalui Gerakan Literasi.

    Kunci Jawaban: A

  32. Indikator (No.29): Menentukan bentuk interaksi sosial (C3)

    Pembahasan:
    Interaksi sosial yang mengarah kepada kesatuan pandangan disebut dengan proses sosial asosiatif. Proses sosial asosiatif dapat berbentuk kerja sama, akomodasi, dan asimilasi.
    Regulasi pemerintah terkait keberadaan transportasi online agar tidak menimbulkan pro dan kontra merupakan contoh proses sosial asosiatif dalam bentuk akomodasi. Akomodasi adalah usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan agar tercapai kestabilan. Dalam akomodasi biasanya terdapat campur tangan pihak ketiga sebagai penengah penyelesaian suatu pertentangan.
    Kebalikan dari proses sosial asosiatif adalah disosiatif. Proses sosial disosiatif adalah interaksi sosial yang mengarah kepada konflik sehingga merenggangkan solidaritas kelompok. Bentuk proses sosial disosiatif antara lain persaingan (kompetisi), kontravensi, dan pertentangan (konflik).

    Kunci Jawaban: B

  33. Indikator (No.30): Menganalisis faktor penghambat mobilitas sosial dalam kelas sosial yang menganut sistem stratifikasi tertutup (C4)

    Pembahasan:
    Sistem stratifikasi sosial tertutup adalah stratifikasi yang bersifat tetap dimana anggota masyarakatnya tidak dapat berpindah ke tingkatan sosial yang lebih tinggi atau lebih rendah. Masyarakat yang menganut sistem stratifikasi tertutup dapat menghambat terjadinya mobilitas sosial. Pada sistem stratifikasi sosial tertutup masyarakat dikelompokkan berdasar pada bawaan orangtua saat kelahirannya sehingga sulit untuk berpindah.
    Berdasarkan penjelasan di atas, faktor penyebab yang menghambat terjadinya mobilitas sosial dalam stratifikasi sosial tertutup adalah karena perbedaan garis keturunan atau perbedaan ras. Selain perbedaan ras, faktor penghambat mobilitas sosial lainnya yaitu agama, diskriminasi kelas, diskriminasi gendder (jennis klammin), dan kemiskinan.

    Kunci Jawaban: B

Baiklah, sekian dulu pembahasan soal OSN IPS SMP tingkat kabupaten yang bisa admin uraikan untuk kali ini dan semoga ada manfaatnya.

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar