Skip to main content

Bagian 2 Soal OSN IPS SMP Tingkat Kabupaten Tahun 2019 dan Pembahasan

Baiklah, kali ini Admin akan melanjutkan pembahasan soal OSN IPS SMP Tingkat Kabupaten penyelenggaraan 2019. Pada postingan sebelumnya Admin telah membahas perangkat soal ini akan tetapi baru setengahnya terselesaikan. Perangkat soal OSN IPS ini berisi 60 butir soal dan baru 30 butir yang telah dibahas. Untuk itu sisa soal tersebut, akan dituntaskan sekarang juga.

Buat teman-teman pengunjung yang belum pernah membaca pembahasan soal bagian pertama, bisa dibuka pada postingan berikut:
Soal OSN IPS SMP Tingkat Kabupaten Tahun 2019 dan Pembahasan.

Berikut kelanjutan pembahasan soalnya:

  1. Indikator (No.31): Memahami makna bendera ASEAN (C2)

    Pembahasan:
    Lambang bendera ASEAN terdiri dari 4 (empat) macam warna yaitu biru, merah, putih, dan kuning. Keempat warna dalam lambang ASEAN ini merupakan hasil kombinasi dari warna Bendera Nasional seluruh negara anggota ASEAN.

    Adapun makna lambang ASEAN adalah sebagai berikut:

    • Warna biru melambangkan perdamaian dan kemantapan;
    • Warna merah melambangkan keberanian dan dinamika;
    • Warna putih melambangkan kesucian;
    • Warna kuning melambangkan kemakmuran;
    • Sepuluh batang padi yang terikat melambangkan sepuluh negara anggota ASEAN yang terikat dalam persahabatan dan solidaritas; dan
    • Lingkaran melambangkan persatuan ASEAN.

    Kunci Jawaban: A

  2. Indikator (No.32): Menentukan ciri-ciri jalinan dagang Asia-Eropa sebelum Perang Dunia II (C3)

    Pembahasan:
    Sebelum kedatangan bangsa-bangsa Eropa, wilayah Indonesia telah berkembang maju sebagai pusat ekonomi bangsa-bangsa Asia. Kegiatan ekonomi antarbangsa juga telah terjalin begitu erat antara Indonesia dan bangsa-bangsa asing. Kerajaan-kerajaan merdeka berkembang di berbagai penjuru Indonesia. Kondisi ini berubah ketika bangsa-bangsa Eropa datang ke Indonesia. Dengan semangat 3G (Gold, Glory, Gospel) bangsa-bangsa Eropa melakukan pelayaran dan penjelajahan ke Amerika dan Asia yang dimulai dari abad ke-15 s.d akhir abad ke-17. Untuk mencapai tujuannya, bangsa-bangsa Eropa melancarkan monopoli perdagangan, kolonialisme dan imperialisme baik di Amerika, Afrika ataupun di Asia.

    Kemudian pada akhir abad ke-18 terjadi revolusi industri di Eropa. Kemajuan di bidang industri mengakibatkan terjadinya persaingan ekonomi di antara negara-negara Eropa seperti Inggris, Jerman, Italia, Perancis, dan Belgia untuk mendapatkan bahan baku dan daerah pemasaran. Kemajuan industri mengakibatkan munculnya politik kolonialisme dan imperialisme. Bangsa-bangsa Eropa bersaing untuk memperoleh daerah jajahan yang lebih luas. Inggris menguasai Malaysia, Singapura, India, Afrika Selatan, dan Mesir. Kemudian Perancis menguasai Kamboja, Laos, Maroko, dan Tunisia. Jerman menguasai Afrika Barat Daya sementara Italia menguasai Afrika Utara. Persaingan memperoleh daerah jajahan yang luas antarnegara Eropa inilah nantinya yang memicu terjadinya Perang Dunia Pertama (PD I).

    Jadi dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri penting jalinan dagang Asia-Eropa sebelum Perang Dunia kedua (PD II) pada tahun 1939 hanya meninggalkan praktik kolonialisme Eropa di Asia dan Benua lainnya.

    Kunci Jawaban: D

  3. Indikator (No.33): Menganalisis pengaruh kedatangan Islam terhadap sistem kehidupan sosial masyarakat Indonesia (C4)

    Pembahasan:
    Pengaruh kedatangan Islam terhadap sistem kehidupan sosial masyarakat Indonesia contohnya adalah munculnya gelar kyai dan sunan dalam struktur sosial masyarakat. Kiai/kyai adalah sebutan atau gelar yang disematkan oleh masyarakat pada orang yang memiliki ilmu agama (Islam) yang tinggi serta memiliki kharisma dan pengaruh yang besar dalam masyarakat. Sedangkan sunan, dalam budaya suku-suku Jawa menyebutkan sunan adalah sebutan bagi orang yang diagungkan dan dihormati karena kedudukannya dan jasanya di masyarakat. Sebutan sunan juga disematkan pada raja-raja kesultanan Islam.

    Kunci Jawaban: C

  4. Indikator (No.34): Menganalisis kebijakan kolonial Belanda di Indonesia (C4)

    Pembahasan:
    Sejak kedudukan Belanda di Indonesia berbagai kebijakan yang pernah dijalankan antara lain adalah:

    1) Praktik monopoli perdagangan oleh persekutuan Dagang Belanda atau VOC dari tahun 1602-1799.

    2) Kebijakan Kerja Paksa, yaitu pengerahan rakyat secara paksa untuk mengerjakan berbagai macam proyek besar Belanda. Kebijakan kerja paksa atau kerja rodi dilaksanakan oleh pemerintah Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels dari tahun 1808-1811. Salah satu kebijakan yang terkenal adalah pembangunan Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan dengan panjang lebih dari 1000 km.

    3) Kebijakan Tanam Paksa, yaitu peraturan yang dikeluarkan oleh Gubernur Jenderal Johannes van Den Bosch pada tahun 1830 yang mewajibkan setiap desa menyisihkan tanahnya (20%) untuk ditanami komoditas ekspor.

    4) Kebijakan Politik Pintu Terbuka, merupakan politik kolonial liberal di Indonesia dimana golongan liberal Belanda memberikan kesempatan kepada pihak swasta untuk menjalankan perekonomian dan pihak Belanda hanya mengawasi saja. Pelaksanaan politik pintu terbuka berawal dari dikeluarkannya UU Agraria tahun 1870 dan UU Gula (suiker wet) tahun 1870. Dalam UU Agraria tahun 1870 tersebut diantaranya mengatur bahwa diberikan kesempatan dan jaminan kepada pihak swasta asal Eropa untuk membuka usaha perkebunan di Indonesia dengan cara menyewa tanah kepada gubernemen selama beberapa tahun atau paling lama 75 tahun dan tidak untuk beli. Dampak dari kebijakan ini terhadap Indonesia adalah tetap menyisakan penderitaan yang sama dengan kebijakan Belanda lainnya.

    5) Kebijakan Politik Etis atau Politik Balas Budi, yaitu suatu pemikiran yang menyatakan bahwa pemerintah kolonial memegang tanggung jawab moral bagi kesejahteraan Bumiputera. Pemikir politik etis ini adalah Pieter Brooshooft dan C. Th. van Deventer. Isi pokok kebijakan politik etis ada 3 macam yang disebut Trias van Deventer yaitu irigasi, migrasi, dan edukasi.

    Kunci Jawaban: B

  5. Indikator (No.35): Menentukan perlawanan rakyat yang paling banyak menelan biaya dan sulit dihadapi oleh Belanda (C3)

    Pembahasan:
    Perlawanan rakyat yang paling banyak menelan biaya dan sulit dihadapi oleh Belanda adalah pada Perang Diponegoro atau dikenal juga dengan sebutan Perang Jawa II. Peperangan ini berlangsung selama 5 tahun yaitu dari tahun 1825-1830. Dalam perang ini banyak memakan korban jiwa dari kedua belah pihak dengan rincian: penduduk Jawa yang tewas sekitar 200.000 jiwa, sementara di pihak Belanda berjumlah 8.000 tentara Belanda dan 7.000 serdadu Pribumi. Disebutkan bahwa dalam perang Diponegoro ini Belanda menghabiskan materi yang sangat besar untuk membiayai peperangan sehingga hampir mengalami kebangkrutan. Oleh karena itu, dalam pemerintahan selanjutnya Belanda mengeluarkan kebijakan Tanam Paksa untuk menutupi kerugian yang dialami.

    Kunci Jawaban: B

  6. Indikator (No.36): Menganalisis peran tokoh-tokoh dalam peristiwa Proklamasi Kemerdekaan (C4)

    Pembahasan:
    Berikut adalah peran tokoh-tokoh dalam peristiwa Proklamasi Kemerdekaan:
    1) Chaerul Saleh adalah pemimpin pada rapat pemuda di Lembaga Bakteriologi jalan Pegangsaan Timur, Jakarta dan meminta Ir. Soekarno untuk segera memproklamasikan kemerdekaan.
    2) Sukarni adalah tokoh yang berperan mengusulkan teks proklamasi tidak perlu ditandatangani oleh semua yang hadir namun cukup oleh Soekarno dan Hatta atas nama bangsa Indonesia.
    3) Sayuti Melik adalah tokoh yang mengetik ulang teks proklamasi kemerdekaan.
    4) Burhanuddin Mohammad Diah (B.M. Diah) adalah tokoh jurnalis penyebar berita kemerdekaan Indonesia.

    Kunci Jawaban: C

  7. Indikator (No.37): Menganalisis karakteristik fisik kesukubangsaan penduduk Indonesia dari Sabang sampai Merauke (C4)

    Pembahasan:
    Karakteristik fisik kesukubangsaan penduduk Indonesia dari Sabang sampai Merauke telah dikelompokkan menjadi 4 macam kelompok ras yang menunjukkan ciri-ciri "asli" asal usulnya yang berbeda dari ciri fisik penduduk daerah lainnya. Empat (4) macam kelompok ras yang dimaksud adalah kelompok ras Papua Melanezoid, Negroid, Weddoid, dan Melayu Mongoloid.

    Kunci Jawaban: B

  8. Indikator (No.38): Menunjukkan faktor penyebab Revolusi Industri di Inggris (C1)

    Pembahasan:
    Salah satu faktor penyebab terjadinya Revolusi Industri di Inggris adalah adanya penemuan baru di bidang teknologi yang dapat mempermudah cara kerja dan meningkatkan hasil produksi. Misalnya penemuan mesin uap, mesin cetak, mesin tenun alat-alat pemintal, dan lain-lain.

    Revolusi Industri yang terjadi di Inggris merupakan revolusi industri generasi 1.0 yang memprakarsai terjadinya revolusi-revolusi berikutnya. Dan pada saat ini manusia sudah memasuki revolusi industri generasi 4.0. Salah satu ciri revolusi industri 4.0 ini adalah masyarakat terlibat dalam era serba digital yang bersaing dalam hal kecepatan mengakses atau menyampaikan informasi serta berkomunikasi. Pada masa revolusi industri 4.0 sekarang ini tidak ada lagi perusahaan berskala besar memangsa perusahaan berskala kecil tetapi yang terjadi adalah perusahaan yang cepat memangsa perusahaan yang lambat.

    Kunci Jawaban: B

  9. Indikator (No.39): Menyeleksi keberhasilan pemerintah Orde Baru (C4)

    Pembahasan:
    Berikut adalah keberhasilan pada masa pemerintahan Orde Baru: (1) Tercapainya stabilitas politik dan menciptakan suasana aman bagi masyarakat Indonesia; (2) berhasil melakukan swasembada pangan; (3) Sukses dalam program kelu*rg* berenc*n*; dan lain-lain.

    Adapun kelemahan pada masa pemerintahan Orde Baru antara lain adalah: (1) Terjadi peningkatan ekonomi namun tidak terjadi pemerataan sampai ke daerah-daerah karena pembangunan hanya fokus di pusat saja; (2) Kebebasan berdemokrasi dibendung karena adanya larangan melakukan kritik atau menjadi oposisi terhadap pemerintah; dan lain-lain.

    Kunci Jawaban: B

  10. Indikator (No.40): Menjelaskan kebijakan yang dibuat Presiden Abdurrahman Wahid terkait agama dan budaya Tionghoa (C2)

    Pembahasan:
    Presiden Republik Indonesia ke-4, Gus Dur pada tanggal 17 Januari 2000 mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) No.6/2000 yang isinya mencabut Inpres No.14/1967. Kebijakan yang dikeluarkan Gus Dur itu melahirkan kebebasan bagi etnis Tionghoa dalam menjalankan ritual keagamaan, adat-istiadat, serta memperbolehkan pengekspresian terhadap kebudayaannya di Indonesia.

    Kunci Jawaban: A

  11. Indikator (No.41): Mengidentifikasi bidang-bidang kerjasama bangsa Asia dan Eropa (C2)

    Pembahasan:
    Bidang-bidang kerjasama bangsa Asia dan Eropa di jaman sekarang antara lain adalah:
    (1) Di bidang ekonomi, antara lain investasi eksplorasi minyak dan gas;
    (2) Di bidang militer, antara lain pertukaran tentara;
    (3) Di bidang olahraga, antara lain kejuaraan bulutangkis "All England".

    Kunci Jawaban: A

  12. Indikator (No.42): Membedakan jenis tanaman komoditas yang diwajibkan untuk ditanam oleh penduduk pada masa Tanam Paksa di Jawa (C3)

    Pembahasan:
    Tanaman wajib pada masa Tanam Paksa merupakan tanaman kualitas ekspor yang laku di pasaran Eropa seperti teeh, kaakao, ternbako, kop pi, tebu, nila/indigo/kayu warna, pala, dan lain-lain. Jenis tanaman yang ditanam pada setiap daerah berbeda-beda termasuk di Jawa.

    Kunci Jawaban: B

  13. Indikator (No.43): Mengidentifikasi organisasi perempuan yang didirikan pada masa kolonial Belanda yang bertujuan mencapai kemerdekaan Indonesia (C2)

    Pembahasan:
    Berbagai macam organisasi perempuan yang berdiri pada masa kolonial Belanda, antara lain adalah:
    (1) Kartini Fonds berdiri pada tahun 1912 yang diprakarsai oleh Ny. T. Van Deventer dengan tujuan utama mendirikan sekolah Kartini.
    (2) Perkumpulan Putri Mardika berdiri di Jakarta pada tahun 1912 dengan tujuan membantu para gadis Bumiputera ketika menuntut ilmu dan menyatakan pendapat di muka umum.
    (3) Putri Sedar berdiri di Bandung pada tahun 1930 yang diprakarsai oleh Suwarni Jayaseputera dengan tujuan mencapai Indonesia merdeka.
    (4) Perikatan Perhimpunan Istri Indonesia (PPII) merupakan nama lain dari organisasi Persatuan Perhimpunan Indonesia (PPI) yang berdiri pada tahun 1928 di Yogyakarta yang mengalami perubahan nama pada tahun berikutnya. Tujuan PPII adalah untuk memperbaiki nasib dan derajat wanita Indonesia.

    Kunci Jawaban: D

  14. Indikator (No.44): Menganalisis rongrongan paling berbahaya dalam upaya mencapai cita-cita kemerdekaan pada masa sekarang (C4)

    Pembahasan:
    Cita-cita kemerdekaan Indonesia termaktub dalam pembukaan UUD 1945. Pada masa sekarang, upaya untuk mencapai cita-cita nasional semakin berat karena dihadapkan pada berbagai macam rongrongan baik dari dalam maupun dari luar. Rongrongan yang paling berbahaya antara lain adalah korupsi, terorisme, dan norkbba.
    Korupsi adalah tindakan pejaba publik yang secara tidak wajar dan tidak legal menyalahgunakan kepercayaan publik yang dikuasakan mereka untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau sepihak. Korupasi merupakan tantangan serius bagi pembangunan. Korupsi mempersulit demokrasi dan tata pemerintahan yang baik.
    Terorisme adalah penggunaan kekerasan untuk menimbulkan ketakutan dalam usaha mencapai suatu tujuan terutama tujuan politik atau praktik tindakan terror, (Pengertian menurut KBBI). Tindakan terror dilatarbelakangi oleh berbagai motivasi
    Norkbba berdampak kompleks terhadap penggunanya. Orang yang menggunakan norkbba dapat merusak fisik, mental, emosional, dan spiritual penggunanya. Ia akan menjadi manusia yang terjajah dan tidak memiliki kebebasan karena terikat dan bergantung secara penuh hanya pada bat.

    Kunci Jawaban: A

  15. Indikator (No.45): Menganalisis faktor penyebab berkembangnya praktik kolonialisme Belanda di wilayah Indonesia (C4)

    Pembahasan:
    Belanda Berhasil melancarkan praktik kolonialisme di wilayah Indonesia sehingga mampu bertahan sampai 3 abad disebabkan karena:
    (1) Belanda selalu dapat memanfaatkan situasi konflik antarpenguasa di kerajaan-kerajaan nusantara dan memihak kepada salah satunya. Politik ini dikenal dengan politik adu domba (devide et impera);
    (2) Terhadap penguasa yang meminta bantuan kepada Belanda ketika konflik terjadi terikat perjanjian yang menyatakan bahwa ia akan memberikan hak monopoli dalam perdagangan jika berhasil dimenangkan Belanda.

    Kunci Jawaban: C

  16. Indikator (No.46): Membedakan antara motif ekonomi, hukum ekonomi, prinsip ekonomi, dan tindakan ekonomi rasional (C2)

    Pembahasan:
    Motif ekonomi adalah suatu alasan atau keinginan yang mendorong manusia melakukan tindakan ekonomi.
    Hukum ekonomi adalah serangkaian peristiwa ekonomi yang saling berhubungan satu dengan yang lain dalam kehidupan ekonomi sehari-hari dalam masyarakat.
    Prinsip ekonomi adalah berusaha dengan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil tertentu atau berusaha dengan pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil sebesar-besarnya. Orang yang memiliki prinsip ekonomi selalu hemat/tidak boros dan bertindak rasional.
    Tindakan ekonomi rasional adalah suatu usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling baik dan menguntungkan.

    Kunci Jawaban: D

  17. Indikator (No.47): Menganalisis hubungan antara udara bersih dan penambahan jumlah kendaraan bermotor (C4)

    Pembahasan:
    Udara bersih adalah udara yang belum bercampur dengan gas-gas lain yang berbahaya seperti karbondioksida, karbonmonoksida dan gas lainnya. Udara segar memiliki ciri-ciri tidak berwarna dan tidak berbau sehingga terasa segar dan ringan ketika dihirup. Sebaliknya, udara kotor adalah udara yang sudah tercemar atau tercampur dengan gas-gas berbahaya dengan ciri-ciri berbau (misalnya bau kotoran ternak) dan berwarna (misalnya asap kendaraan bermotor).
    Pada saat udara segar sudah tercemar itu artinya kualitas udara sedang mengalami penurunan. Berbeda lagi keadaannya ketika udara berada pada tempat yang berbeda. Massa jenis atau kuantitas udara akan semakin berkurang sejalan dengan ketinggian dan akan menjadi hampa ketika telah melewati batas gravitasi bumi.

    Kunci Jawaban: B

  18. Indikator (No.48): Menganalisis hubungan antara kurva indiferen dan garis anggaran (C4)

    Pembahasan:
    Kurva indiferensi adalah kurva yang menggambarkan hubungan antara dua jenis barang di mana konsumen mendapat kepuasan yang sama (indiferen) pada tiap-tiap titik kombinasi kuantitas (Q) kedua jenis barang tersebut.

    Sementara itu yang dimaksud dengan garis anggaran adalah segala kombinasi barang-barang yang tersedia bagi rumah tangga pada penghasilan atau pendapatan tertentu dan pada harga barang-barang yang dibelinya.

    Untuk mengetahui bagaimana konsumen mengalokasikan pendapatannya di antara dua jenis produk, perlu digabungkan pengertian tentang apa yang ingin diperbuat dan apa yang dapat diperbuat oleh konsumen. Ini dilakukan dengan menggabungkan peta indiferen dan kurva garis anggaran konsumen.

    Berdasarkan hasil penggabungan antara kurva indiferen dan kurva garis anggaran tersebut dapat terjadi beberapa kemungkinan seperti yang akan dijelaskan berikut ini:
    (1) Konsumen akan mencapai utilitas maksimum ketika kurva indiferen menyinggung/tepat berada pada garis anggaran;
    (2) Kurva indiferen konsumen yang berada di atas garis anggaran artinya konsumen mengkonsumsi melebihi pendapatan yang diterimanya;
    (3) Kurva indiferen konsumen yang berada di bawah garis anggaran artinya konsumen tidak membelanjakan seluruh pendapatan yang diterimanya.

    Kunci Jawaban: A

  19. Indikator (No.49): Menentukan faktor yang bukan penyebab bergesernya kurva permintaan ke kanan (C3)

    Pembahasan:
    Pergeseran kurva permintaan akibat perubahan faktor lain yang mempengaruhi permintaan baik karena terjadi kenaikan ataupun penurunan dapat dilihat pada matriks berikut:

    Faktor yang mempengaruhi permintaanNaikTurun
    Harga barang itu sendiriBergerak dari kanan bawah ke kiri atasBergerak dari kiri atas ke kanan bawah
    Harga barang substitusiBergeser ke kananBergeser ke kiri
    Harga barang komplementerBergeser ke kiriBergeser ke kanan
    Pendapatan masyarakatBergeser ke kananBergeser ke kiri
    Selera masyarakatBergeser ke kananBergeser ke kiri
    Jumlah pendudukBergeser ke kananBergeser ke kiri
    Prediksi atau ekspektasi konsumenBergeser ke kananBergeser ke kiri

    Contoh barang komplementer atau barang yang saling melengkapi adalah kompor gas dan LPG. Semula harga kompor gas berada pada besaran tertentu dengan jumlah permintaan barang tertentu. Ketika harga barang pelengkap dari kompor gas yaitu LPG terjadi kenaikan maka akan mempengaruhi jumlah permintaan terhadap kompor gas itu sendiri. Biasanya permintaan terhadap kompor gas akan turun dan akibatnya kurva permintaan bergeser ke kiri. Begitu sebaliknya, apabila harga LPG turun maka permintaan terhadap kompor gas meningkat dan akibatnya kurva permintaan bergeser ke kanan.

    Kesimpulan, menurut Admin tidak ada opsi yang benar.

    Kunci Jawaban: -

  20. Indikator (No.50): Menghitung besar harga dan jumlah keseimbangan pasar (C3)

    Pembahasan:
    Untuk mencari besar harga dan jumlah keseimbangan pasar durian kita gunakan rumus berikut:

    Pd = Ps
    P = price (harga)
    Q = quantity (jumlah)
    d = demand (permintaan)
    s = supply (penawaran)
    Mari kita coba hitung besar harga dan jumlah keseimbangan pasar durian pada soal
    Diketahui
    Fungsi permintaan atau Pd = 1000 - 40Q
    Fungsi Penawaran atau Ps = 600 + 40Q
    Harga dan jumlah keseimbangan pasar durian: ...?
    Penyelesaian
    <=> Pd = Ps
    <=> 1000 - 40Q = -600 + 40Q
    <=> -40Q - 40Q = -600 - 1000
    <=> -80Q = -1600
    <=> Q = -1600/-80
    <=> Q = 20
    Untuk mendapatkan harga keseimbangan Q = 5 disubtitusikan ke fungsi permintaan
    Pd : 1000 - 40Q
    Pd : 1000 - (40.20)
    P : 1000 - 800
    P : 200
    Jadi harga dan jumlah keseimbangan pasar durian masing-masing adalah Rp200,- per buah; dan 20 buah

    Kunci Jawaban: D

  21. Indikator (No.51): Menganalisis faktor yang mempengaruhi pergeseran kurva penawaran (C4)

    Pembahasan:
    Harga faktor produksi berkaitan dengan biaya yang dihabiskan dalam memproduksi barang. Biaya produksi ini digunakan sebagai patokan dalam menentukan harga penjualan (penawaran).

    Pada awalnya harga jual di atas merupakan satu-satunya faktor yang mempengaruhi jumlah barang yang akan ditawarkan. Sementara sifat hubungan harga barang dengan jumlah penawaran ini terlihat dalam diagram garis yang disebut kurva penawaran. Namun pada saat faktor lain mengalami perubahan seperti biaya produksi, teknologi, jumlah produsen, pajak, subsidi, dan ekspektasi produsen, maka kurva penawaran tadi akan bergeser ke kanan atau ke kiri. Sebagai contoh, terjadi peningkatan harga faktor produksi yang menyebabkan biaya produksi meningkat. Bertambahnya biaya produksi mengakibatkan keuntungan penjual menjadi berkurang. Untuk mengantisipasinya penjual akan mengurangi jumlah barang yang ditawarkan dan kurva penawaran akan bergeser ke kiri

    Kunci Jawaban: D

  22. Indikator (No.52): Menganalisis fungsi produksi (C4)

    Pembahasan:

    Law of Diminshing Marginal Productivity menyatakan bahwa "Apabila salah satu input ditambah penggunaannya sedang input-input lainnya tetap maka tambahan output yang dihasilkan dari setiap tambahan satu unit input yang ditambahan tadi mula-mula meningkat, tetapi kemudian akan menurun apabila input tersebut terus ditambah".

    Misalkan dalam memproduksi sesuatu barang digunakan 2 macam input yaitu tenaga kerja (L) sebagai input variabel dan tanah (K) sebagai input tetap. Luas tanah yang digunakan pada proses produksi tersebut adalah 1 ha. Maka di sini yang dapat berubah-ubah jumlahnya adalah input tenaga kerja. Kalau tenaga kerja ditambahkan satu demi satu pada tanah yang dikerjakan tersebut maka hasil jumlah output, produksi rata-rata, dan produktivitas marginalnya masing-masing adalah sebagai berikut:

    Tanah (k)Tenaga Kerja (l)Total produksi (Q)Produksi rata-rata (APPl)Produksi marjinal (MPPl)
    1000
    11101010
    12301520
    13602030
    14802020
    15901810
    1696166
    1798142
    189812,30,7
    1999110,3
    110999,90
    111978,8-2
    112927,7-5

    Pada tabel di atas terlihat bahwa pada saat produksi rata-rata mencapai angka maksimum yaitu 20, maka produksi marjinal menunjukkan angka yang sama yaitu 20. Jadi, pada saat produksi rata-rata maksimum, maka produksi rata-rata = produksi marjinal.

    Kunci Jawaban: B

  23. Indikator (No.53): Menentukan 3 kekuatan ekonomi yang berperan penting dalam sistem ekonomi Indonesia (C3)

    Pembahasan:
    Sistem ekonomi yang dianut Indonesia adalah sistem ekonomi Pancasila. Perekonomian Indonesia dilaksanakan dengan berpedoman pada Pancasila dan UUD 1945. Landasan perekonomian Indonesia telah diatur dalam UUD Tahun 1945 pasal 33.

    Terdapat tiga kekuatan ekonomi yang berperan penting dalam sistem ekonomi Indonesia yaitu Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Koperasi.

    Kunci Jawaban: D

  24. Indikator (No.54): Menjelaskan teori perdagangan internasional oleh David Ricardo (C2)

    Pembahasan:
    Menurut David Ricardo, perdagangan internasional terjadi apabila ada perbedaan keunggulan komparatif. Keunggulan komparatif menyatakan bahwa suatu negara mampu menghasilkan barang dan jasa dengan biaya relatif lebih murah daripada negara lain.

    Teori keunggulan komparatif ini melengkapi dan menyempurnakan teori keunggulan absolut (mutlak) yang dikemukakan oleh Adam Smith. Dalam arti, suatu negara masih memiliki kesempatan untuk melakukan perdagangan internasional walaupun negara tersebut secara absolut tidak unggul terhadap kedua jenis komoditas. Akan tetapi dikarenakan negara tersebut mampu memproduksi dengan biaya lebih murah pada salah satu barang dibandingkan dengan negara lain pada barang yang sama, maka negara tersebut dapat melakukan perdagangan internasional.

    Kunci Jawaban: C

  25. Indikator (No.55): Menentukan cara mengatasi masalah rendahnya kualitas SDM (C3)

    Pembahasan:
    Pada tahun 2030 mendatang, diperkirakan Indonesia akan mengalami bonus demografi yang besar. Artinya Indonesia akan memiliki angkatan kerja dalam jumlah yang maksimum. Keuntungan yang diperoleh dari bonus demografi ini adalah Indonesia memiliki daya tawar yang tinggi dalam pemanfaatan tenaga kerja. Namun, apabila jumlah angkatan kerja yang besar tersebut tidak diimbangi dengan upaya peningkatan kualitas SDM justeru akan menimbulkan masalah peningkatan pengangguran. Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas SDM dari sekarang. Berikut adalah upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas SDM, yaitu menyelenggarakan pendidikan formal (SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, perguruan tinggi) dan nonformal (PKBM/Pusat Kegiatan Belajar Mengajar, kerja kelompok, kursus Bahasa Inggris dan kursus lainnya) bagi masyarakat; menyelenggarakan pendidikan informal seperti Balai Latihan Kerja (BLK) dan lainnya baik oleh pemerintah maupun swasta; kegiatan magang bagi pegawai baru; perbaikan gizi dan kesehatan masyarakat.

    Kunci Jawaban: D

  26. Indikator (No.56): Menentukan bentuk permasalahan ekonomi makro (C3)

    Pembahasan:
    Ilmu Ekonomi makro adalah ilmu ekonomi yang berusaha menganalisis perubahan ekonomi secara keseluruhan (agregat) dalam hubungannya dengan output, pendapatan, inflasi, tingkat pengangguran, investasi, dan neraca pembayaran.

    Kunci Jawaban: A

  27. Indikator (No.57): Menyeleksi piranti kebijakan moneter (C3)

    Pembahasan:

    Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia Bab 1 Pasal 10, yang dimaksud dengan Kebijakan Moneter adalah kebijakan yang ditetapkan dan dilaksanakan oleh Bank Indonesia untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah yang dilakukan antara lain melalui pengendalian jumlah uang beredar dan atau suku bunga.

    Kebijakan moneter yang dilakukan dalam rangka pengendalian jumlah uang beredar (JUB), dapat dilakukan melalui beberapa instrumen. Adapun instrumen kebijakan moneter di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi:

    a. Kebijakan Moneter Kualitatif , adalah kebijakan moneter yang dilakukan oleh Bank Indonesia dalam bentuk himbauan moral kepada para pemimpin bank-bank umum agar ikut mengamankan apa yang menjadi kebijakan Bank Indonesia. Ujud kebijakan moneter kualitatif ini antara lain:
    (1) Bujukan moral (moral suasion);
    (2) Kredit selektif, dan lainnya.

    b. Kebijakan Moneter Kuantitatif , adalah kebijakan moneter dalam rangka pengendalaian jumlah uang yang beredar melalui pengendalian besaran moneter yang berujud angka-angka atau kuantitatif. Ujud kebijakan moneter kuantitatif antara lain:

    (1) Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation), yaitu dalam bentuk keterlibatan BI dalam pengendalian JUB dengan cara intervensi atau terjun ke pasar untuk menjual atau membeli surat berharga. Pada saat perekonomian mengalami inflasi, maka pemerintah akan menjual surat-surat berharga milik pemerintah ke masyarakat. Hal ini akan menarik uang yang beredar di masyarakat masuk ke kas negara, sehingga inflasi dapat teratasi. Begitu sebaliknya jika uang yang beredar sedikit, maka pemerintah akan membeli surat-surat berharga tersebut, sehingga uang kas negara akan keluar dan jumlah uang yang beredar akan bertambah. Agar operasi pasar terbuka dapat berjalan dengan efektif, maka harus memenuhi dua persyaratan, yaitu:
    1) bank-bank perdagangan tidak memiliki kelebihan cadangan, dan
    2) dalam perekonomian tersedia cukup banyak surat-surat berharga yang dapat diperjualbelikan.

    (2) Politik Diskonto/ Kebijakan Suku Bunga (Discount Rate Policy), Kebijakan diskonto merupakan suatu kebijakan untuk memengaruhi jumlah uang dan kredit dengan menaikkan atau menurunkan tingkat bunga. Jika pemerintah menginginkan jumlah uang yang beredar di masyarakat sedikit, maka pemerintah dapat menaikkan suku bunga. Tingkat suku bunga tinggi akan menjadikan masyarakat banyak untuk menabung di bank. Jika banyak yang menabung berarti banyak jumlah uang beredar di masyarakat masuk ke kas negara.

    Dengan demikian hal itu akan mengurangi peredaran uang yang ada di masyarakat. Sebaliknya jika pemerintah mengharapkan jumlah uang yang beredar di masyarakat banyak, maka pemerintah dapat menurunkan tingkat suku bunga. Dengan tingkat suku bunga rendah menyebabkan masyarakat banyak yang melakukan pinjaman atau mengajukan kredit, sehingga jumlah uang yang beredar di masyarakat semakin banyak.

    (3) Kebijakan Nisbah Cadangan atau cash ratio , Kebijakan ini merupakan suatu kebijakan dengan menetapkan jumlah minimum yang harus ada pada bank. Misalnya bank umum mempunyai uang Rp100.000.000,00. Pemerintah telah menetapkan cadangan minimum 20%, maka uang yang boleh diedarkan oleh bank tersebut maksimum Rp80.000.000,00 ((100% – 20%) Rp100.000.000,00. Sehingga cadangan yang harus ada minimum Rp20.000.000,00 dan ini merupakan persediaan bersih pada bank tersebut.

    Kunci Jawaban: D

  28. Indikator (No.58): Menentukan tujuan kebijakan makro ekonomi (C3)

    Pembahasan:
    Tujuan kebijakan makro ekonomi antara lain membantu dalam menjaga perekonomian yang stabil, mengendalikan kenaikan harga-harga barang secara umum atau inflasi, pemerataan distribusi pendapatan, neraca pembayaran yang tetap seimbang, pertumbuhan ekonomi meningkat, pendapatan nasional meningkat, dan tingkat pengangguran menurun.

    Kunci Jawaban: C

  29. Indikator (No.59): Menjelaskan pengertian sistem ekonomi komando (C2)

    Pembahasan:
    Sistem ekonomi adalah suatu cara untuk menjawab masalah ekonomi, apa (what), bagaimana (how), dan untuk siapa (for whom) barang/jasa diproduksi. Terdapat 4 macam sistem ekonomi yaitu sistem ekonomi tradisional, sosialis/komando/terpusat, liberal/kapitalis/bebas, dan sistem ekonomi campuran.
    (1) Sistem ekonomi tradisional adalah kegiatan ekonomi yang didasarkan pada tradisi, adat, dan kebiasaan secara turun temurun.
    (2) Sistem ekonomi sosialis/komando/terpusat adalah suatu sistem perekonomian yang segala kegiatan ekonominya dilakukan oleh pemerintah pusat.
    (3) Sistem ekonomi kapitalis/liberal/bebas adalah suatu sistem perekonomian yang segala kegiatan ekonominya dilakukan oleh tiap individu masyarakat secara bebas tanpa ada campur tangan pemerintah pusat.
    (4) Sistem ekonomi campuran adalah suatu sistem perekonomian yang dikendalikan dan diawasi oleh pemerintah tetapi masyarakat masih diberi kebebasan untuk menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi yang dijalankannya.

    Kunci Jawaban: C

  30. Indikator (No.60): Menganalisis hubungan antara jumlah yang dikonsumsi dengan besarnya kepuasan (C4)

    Pembahasan:
    Hubungan antara jumlah yang dikonsumsi dengan besarnya kepuasan dapat dijelaskan dalam teori Nilai Guna (Utility). Nilai Guna adalah kepuasan dan kenikmatan yang diperoleh seseorang dalam mengkonsumsi barang dan jasa. Semakin tinggi kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh ketika mengkonsumsi barang maka semakin tinggi nilai guna atas barang tersebut.

    Terdapat dua macam teori nilai guna yaitu Nilai Guna Total (Total Utility) dan Nilai Guna Marjinal (Marginal Utility).
    1) Nilai Guna Total adalah jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh konsumen dalam mengonsumsi sejumlah barang tertentu. Contohnya (lihat tabel dalam soal), saat jumlah konsumsi 0 unit jumlah kepuasan/total utility adalah 0;.saat jumlah konsumsi 1 unit jumlah kepuasan/total utility adalah 4; saat jumlah konsumsi 2 unit jumlah kepuasan/total utility adalah 7; saat jumlah konsumsi 3 unit jumlah kepuasan/total utility adalah 9.
    2) Nilai Guna Marjinal adalah pertambahan atau pengurangan kepuasan sebagai akibat pertambahan atau pengurangan penggunaan satu unit barang tertentu. Besar nilai guna marjinal suatu konsumsi diperoleh dari selisih nilai guna total suatu konsumsi dengan nilai guna total konsumsi sebelumnya. Contoh (lihat tabel dalam soal), nilai guna marjinal pada penambahan penggunaan satu unit barang tahap pertama adalah 4-0=4; nilai guna marjinal pada penambahan penggunaan satu unit barang tahap kedua adalah 7-4=3; nilai guna marjinal pada penambahan penggunaan satu unit barang tahap ketiga adalah 9-7=2. Jadi, nilai guna marjinal yang terdapat pada tabel tersebut menunjukkan terjadinya penurunan yaitu dari 4 turun menjadi 3 dan turun lagi menjadi 2.

    Kunci Jawaban: A

Baca Juga:
Pembahasan Soal OSN IPS SMP Tingkat Provinsi Tahun 2019 (Part 1)

Cukup sekian yang dapat Admin uraikan pada pembahasan soal OSN IPS SMP Tingkat Kabupaten Bagian 2 ini, mudah-mudahan dapat membantu dalam usaha penyelesaian soal OSN yang dimaksud.

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar