Soal tentang Hubungan Kebijakan Moneter dengan Inflasi
Suatu perekonomian dikatakan dalam keadaan stabil ketika jumlah uang yang beredar di masyarakat sama dengan jumlah barang yang beredar. Dominasi dari salah satu indikator tersebut berpengaruh terhadap turun-naiknya harga. Misalnya, apabila jumlah uang yang beredar di masyarakat lebih besar dari jumlah barang maka akan terjadi lonjakan permintaan sehingga harga-harga barang menjadi naik akhirnya terjadilah inflasi. Sebaliknya apabila jumlah uang yang beredar di masyarakat lebih kecil daripada jumlah barang maka akan terjadi penurunan permintaan sehingga harga-harga barang turun akhirnya terjadi deflasi.
Inflasi = naiknya harga barang = nilai uang (rupiah) turun
Deflasi = turunnya harga barang = nilai uang (rupiah) naik
Bagaimana menjaga perekonomian supaya tetap stabil?
Untuk menjaga perekonomian tetap stabil diperlukan alat/kebijakan yang dapat menarik atau melepaskan jumlah peredaran uang di masyarakat secara sistematis. Salah satu alat yang digunakan untuk menjaga stabilitas perekonomian adalah melalui kebijakan moneter. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, Bab 1 Pasal 10 yang dimaksud dengan Kebijakan Moneter adalah kebijakan yang ditetapkan dan dilaksanakan oleh Bank Indonesia untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah yang dilakukan antara lain melalui pengendalian jumlah uang beredar dan atau suku bunga.
Apa hubungan kebijakan moneter dengan inflasi?
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu). Dengan kata lain, inflasi merupakan proses menurunnya nilai mata uang yang disebabkan oleh jumlah uang yang beredar di masyarakat lebih besar daripada jumlah barang. Kondisi ini harus segera diatasi, yaitu cepat-cepat menarik uang yang beredar di masyarakat sampai tercapainya suatu keseimbangan. Salah satu lembaga yang punya kuasa memengaruhi jumlah uang yang beredar adalah Bank Sentral (Bank Indonesia) melalui kebijakan moneternya. Jadi, kebijakan moneter adalah alat atau instrumen yang dipakai untuk mengendalikan inflasi.
Adapun instrumen kebijakan moneter di Indonesia seperti:
1. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)
yaitu dalam bentuk keterlibatan BI dalam pengendalian JUB dengan cara intervensi atau terjun ke pasar untuk menjual atau membeli surat berharga. Pada saat perekonomian mengalami inflasi, maka pemerintah akan menjual surat-surat berharga milik pemerintah ke masyarakat. Hal ini akan menarik uang yang beredar di masyarakat masuk ke kas negara, sehingga inflasi dapat teratasi. Begitu sebaliknya jika uang yang beredar sedikit, maka pemerintah akan membeli surat-surat berharga tersebut, sehingga uang kas negara akan keluar dan jumlah uang yang beredar akan bertambah. Agar operasi pasar terbuka dapat berjalan dengan efektif, maka harus memenuhi dua persyaratan, yaitu:
1) bank-bank perdagangan tidak memiliki kelebihan cadangan, dan
2) dalam perekonomian tersedia cukup banyak surat-surat berharga yang dapat diperjualbelikan.
2. Politik Diskonto/ Kebijakan Suku Bunga (Discount Rate Policy)
Kebijakan diskonto merupakan suatu kebijakan untuk memengaruhi jumlah uang dan kredit dengan menaikkan atau menurunkan tingkat bunga. Jika pemerintah menginginkan jumlah uang yang beredar di masyarakat sedikit, maka pemerintah dapat menaikkan suku bunga. Tingkat suku bunga tinggi akan menjadikan masyarakat banyak untuk menabung di bank. Jika banyak yang menabung berarti banyak jumlah uang beredar di masyarakat masuk ke kas negara.
Dengan demikian hal itu akan mengurangi peredaran uang yang ada di masyarakat. Sebaliknya jika pemerintah mengharapkan jumlah uang yang beredar di masyarakat banyak, maka pemerintah dapat menurunkan tingkat suku bunga. Dengan tingkat suku bunga rendah menyebabkan masyarakat banyak yang melakukan pinjaman atau mengajukan kredit, sehingga jumlah uang yang beredar di masyarakat semakin banyak.
3. Kebijakan Nisbah Cadangan atau cash ratio
Kebijakan ini merupakan suatu kebijakan dengan menetapkan jumlah minimum yang harus ada pada bank. Misalnya bank umum mempunyai uang Rp100.000.000,00. Pemerintah telah menetapkan cadangan minimum 20%, maka uang yang boleh diedarkan oleh bank tersebut maksimum Rp80.000.000,00 ((100% – 20%) x Rp100.000.000,00). Sehingga cadangan yang harus ada minimum Rp20.000.000,00 dan ini merupakan persediaan bersih pada bank tersebut.
Contoh Soal tentang Hubungan Kebijakan Moneter dengan Inflasi
1. Untuk menjaga stabilitas nilai mata uang, pemerintah dalam hal ini Bank Sentral dapat menggunakan berbagai macam kebijakan moneter. Ketika terjadi inflasi salah satu kebijakan yang dikeluarkan menaikkan tingkat suku bunga.
- Dampak dari penerapan kebijakan tersebut terhadap inflasi adalah ....
A. jumlah tabungan dan pinjaman yang dilakukan masyarakat pada lembaga keuangan akan meningkat
B. jumlah uang yang beredar akan bertambah sebagai akibat peningkatan jumlah tabungan dan pinjaman masyarakat
C. masyarakat lebih senang menabung dan mengurangi pinjaman sehingga jumlah uang yang beredar berkurang
D. kenaikan tingkat suku bunga bank mengakibatkan jumlah barang bertambah dan nilai uang menurun
E. bank umum akan mengalami penambahan nasabah yang akan menyimpan maupun meminjam uang
Pembahasan Soal
Dampak dari tingkat suku bunga tinggi adalah banyak masyarakat yang tertarik untuk menabung di bank dan mengurangi pinjaman. Jika banyak yang menabung dan mengurangi pinjaman maka uang yang beredar di masyarakat akan masuk ke bank sehingga jumlah uang yang beredar di masyarakat dapat dikurangi.
Terjadinya inflasi berarti jumlah uang yang beredar di masyarakat sedang berlebihan untuk itu harus dikurangi. Bank Indonesia mengatasi kondisi ini dengan menaikkan tingkat suku bunga bank.
Jawaban C
2. Untuk menjaga stabilitas nilai mata uang, pemerintah dalam hal ini Bank Sentral dapat menggunakan berbagai macam kebijakan moneter. Ketika terjadi inflasi salah satu kebijakan yang dikeluarkan adalah menginstruksikan bank umum untuk menambah cadangan/persediaan kas (cash ratio policy).
- Dampak dari penerapan kebijakan tersebut adalah ....
A. jumlah uang yang beredar akan bertambah sehingga harga barang akan mengalami penurunan
B. harga barang akan mengalami penurunan sebagai akibat jumlah uang yang beredar berkurang
C. penambahan cadangan pada bank umum menimbulkan jumlah uang semakin banyak beredar
D. jumlah barang akan semakin banyak beredar sebagai akibat dari kelangkaan jumlah uang
E. penambahan jumlah barang tidak dapat dihindari karena modal perusahaan semakin bertambah
Pembahasan Soal
Dampak dari instruksi peningkatan cadangan/persediaan kas (cash ratio) pada bank-bank umum adalah jumlah kas yang dapat disalurkan/dipinjamkan ke masyarakat menjadi berkurang sehingga uang yang beredar di masyarakat dapat dikurangi.
Terjadinya inflasi berarti jumlah uang yang beredar di masyarakat sedang berlebihan untuk itu harus dikurangi. Bank Indonesia mengatasi kondisi ini dengan menaikkan cash ratio bank-bank umum.
Jawaban B
3. Untuk mengatasi masalah tingkat inflasi yang tinggi bank sentral menjual surat berharga Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Dampak dari kebijakan yang diambil oleh bank sentral adalah ....
- A. jumlah barang semakin berkurang
B. jumlah uang semakin berkurang
C. jumlah barang semakin banyak
D. harga barang semakin mahal
E. nilai uang semakin menurun
Pembahasan Soal
Dampak dari menjual surat berharga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) adalah dapat menarik uang yang beredar di masyarakat masuk ke kas negara, sehingga inflasi dapat teratasi.
Terjadinya inflasi berarti jumlah uang yang beredar di masyarakat sedang berlebihan untuk itu harus dikurangi. Bank Indonesia mengatasi kondisi ini dengan menjual surat berharga Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
Jawaban B
4. Bank Indonesia mengeluarkan kebijakan penurunan tingkat bunga sampai 5% pertahun. Akibat kebijakan ini terhadap perekonomian adalah ....
- A. modal sektor usaha semakin terpuruk
B. nilai tukar rupiah terhadap valas naik
C. tingkat inflasi turun mendekati 0%
D. daya beli masyarakat naik
E. meningkatkan inflasi.
Pembahasan Soal
Dampak dari kebijakan penurunan tingkat suku bunga adalah meningkatnya jumlah masyarakat yang melakukan pinjaman atau mengajukan kredit, sehingga jumlah uang yang beredar di masyarakat semakin banyak. Tujuan Bank Indonesia menurunkan suku bunga adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan banyaknya uang yang beredar di masyarakat maka akan terjadi peningkatan permintaan terhadap barang dan jasa yang berarti daya beli masyarakat meningkat. Hal ini mendorong perusahaan untuk meningkatkan produksinya.
Jawaban D
Kembali ke : Kisi-Kisi UN Ekonomi IPS Jenjang SMA, MA, dan Sederajat
Demikian tadi pembahasan soal tentang hubungan kebijakan moneter dengan inflasi, semoga ada manfaatnya.