Skip to main content

Soal AKM SK Online - Survei Karakter

Berikut ini adalah instrumen survei karakter (SK) online bagi peserta didik dalam rangka untuk membangun, mengembangkan, dan memperkokoh karakter peserta didik sebagai generasi masa depan bangsa.

Sebelum mengikuti tes AKM SK Online - Survei Karakter ini, silahkan kepada peserta didik yang mau mengembangkan karakter dirinya supaya membaca penjelasan berikut ini terlebih dahulu.

Dalam menjalani berbagai ranah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, tiap-tiap warga negara Indonesia wajib berpedoman dan berpegang teguh pada Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila mampu mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada di masyarakat seperti perbedaan suku, ras, agama, adat-istiadat, dll. Pancasila merupakan cerminan kepribadian bangsa Indonesia dan merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia yang jika nilai-nilai didalamnya diamalkan secara benar dan konsisten maka akan tercipta kehidupan yang damai dan tenteram.

Sebagai pedoman pengamalan Pancasila, masing-masing sila dijabarkan menjadi butir-butir praktis. Pada masa Orde Baru, dalam ketetapan MPR no. II/MPR/1978 tentang Eka Prasetya Pancakarsa atau Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) terdapat 36 butir. Setelah Masa Reformasi, dikembangkan menjadi 45 butir berdasarkan Tap MPR No. I/MPR/2003.

Berikut butir-butir praktis pedoman pengamalan Pancasila.

45 Butir Pancasila Dalam Tap MPR No. I/MPR/2003

    Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa
  1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya serta ketakwaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Warga Indonesia percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama serta kepercayaannya masing-masing berlandaskan dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
  3. Mengembangkan rasa sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama serta kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  5. Mengembangkan sikap rasa saling menghormati kebebasan melaksanakan ibadah sesuai pada agama serta kepercayaannya masing-masing.
  6. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa merupakan masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
  7. Tidak melakukan pemaksaan suatu agama serta kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa terhadap orang lain.

    Sila Kedua : Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
  1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak atau kewajiban asasi tiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, kedudukan sosial, jenis kelamin, warna kulit ataupun hal lainnya.
  3. Meningkatkan sikap tidak semena-mena kepada orang lain.
  4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa serta tepa selira.
  5. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama umat manusia.
  6. Berani dalam membela kebenaran serta keadilan.
  7. Senang melakukan suatu kegiatan bersifat kemanusiaan.
  8. Menjunjung sangat tinggi nilai-nilai kemanusiaan tersebut.
  9. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama terhadap bangsa lain.
  10. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari semua umat manusia.

    Sila Ketiga : Persatuan Indonesia
  1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi maupun golongan.
  2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa jika dibutuhkan.
  3. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
  4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan serta bertanah air Indonesia.
  5. Menjunjung tinggi rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
  6. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
  7. Memelihara ketertiban dunia yang berasaskan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

    Sila Keempat : Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaran dan Perwakilan
  1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
  2. Tidak boleh memaksakan kehendak kita terhadap orang lain.
  3. Mengutamakan bersifat musyawarah didalam mengambil keputusan demi kepentingan bersama.
  4. Musyawarah demi mencapai mufakat meliputi pada semangat kekeluargaan.
  5. Musyawarah dilaksanakan secara akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhurnya.
  6. Memberikan kepercayaan terhadap wakil-wakil yang dipercayai didalam melaksanakan pemusyawaratan.
  7. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil dari musyawarah.
  8. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi maupun golongan.
  9. Dengan iktikad yang baik serta rasa tanggung jawab menerima dan menjalankan hasil keputusan musyawarah.
  10. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral terhadap Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat serta martabat manusia, nilai-nilai kebenaran serta keadilan didalam mengutamakan persatuan dan kesatuan demi mencapai kepentingan bersama.

    Sila Kelima : Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
  1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, mencerminkan sikap serta suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
  2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
  3. Menghormati hak orang lain.
  4. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
  5. Suka bekerja keras.
  6. Suka memberi pertolongan kepada orang lain supaya dapat berdiri sendiri.
  7. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
  8. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
  9. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.
  10. Suka melakukan kegiatan pada rangka mewujudkan kemajuan yang merata serta berkeadilan sosial.
  11. Gemar menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat demi kemajuan dan kesejahteraan bersama.

Dalam dunia pendidikan, pemerintah mengambil kebijakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) di sekolah. Terdapat 5 (lima) nilai utama PPK yang merupakan aktualisasi dari Pancasila yaitu religiusitas, nasionalis, kemandirian, gotong royong, dan integritas. Kelima nilai utama tersebut merupakan kristalisasi dari karakter-karakter seperti religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, rasa kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.

A. Soal AKM SK Online - Survei Karakter

Silahkan mengerjakan soal AKM SK - Survei Karakter di bawah ini!

B. Hasil Tanggapan Sementara

Berikut adalah laporan hasil sementara dari responden yang telah melakukan "SUBMIT" pada evaluasi soal SK - Survei Karakter:

Tes kembali kemampuanmu dengan menjawab soal AKM berikut:
Soal AKM Online IPS: Mengatasi Kelangkaan Energi

Demikian tadi postingan "Soal AKM SK Online - Survei Karakter", semoga postingan ini dapat menjadi sarana mengembangkan dan membentuk karakter yang kuat pada diri peserta didik.

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar