Laju Inflasi Tertimbang dan Tidak Tertimbang
Pada kesempatan kali ini Admin akan menyajikan satu bahasan yaitu latihan soal UN tentang inflasi dan cara menghitung laju inflasi. Di bawah ini terdapat 4 (empat) butir soal yang akan dilatih menjawabnya, namun sebelum itu silahkan adik-adik cermati terlebih dahulu penjelasannya berikut ini
Metode Penghitungan Angka Indeks Harga
Secara umum ada dua metode penghitungan indeks harga yaitu:
1. Metode tidak tertimbang
Yaitu, metode yang tidak menggunakan faktor penimbang dalam menghitung indeks harga. Karena tidak menggunakan faktor penimbang maka semua barang dianggap penting. Terdapat dua jenis metode tidak tertimbanga. Agregatif sederhana tidak tertimbang
Rumus:Dimana:
IH : Indeks Harga
Pn: Harga pada tahun tertentu
P0 : Harga pada tahun dasar
2. Metode penghitungan indeks harga tertimbang
Yaitu, metode yang menggunakan faktor penimbang dalam menghitung indeks harga. Faktor penimbang adalah faktor yang digunakan untuk membedakan pentingnya suatu barang terhadap barang lain.
a. Agregatif sederhana tertimbang
b. Methode Laspeyres
Metode Laspeyres adalah metode penghitungan angka indeks yang ditimbang dengan menggunakan faktor penimbang kuantitas pada tahun dasar (Q0).
Rumus IH Laspeyres
Dimana:
IL : Indeks harga Laspeyres
Pn: Harga pada tahun tertentu
P0 : Harga pada tahun dasar
Q0 : Kuantitas pada tahun dasar
c. Methode Pasche
Metode penghitungan angka indeks yang ditimbang dengan menggunakan faktor penimbang kuantitas barang pada tahun yang dihitung angka indeksnya. (Qn = Kuantitas tahun tertentu).
Rumus IH Paasche
Dimana:
IP : Indeks harga Paasche
Pn: Harga pada tahun tertentu
P0 : Harga pada tahun dasar
Qn: Kuantitas pada tahun tertentu
Inflasi
1. Pengertian Inflasi
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu). Dengan kata lain, inflasi merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi merupakan proses suatu peristiwa dan bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukkan inflasi. Dianggap inflasi jika terjadi proses kenaikan harga yang terus-menerus dan saling memengaruhi.
2. Macam-macam Inflasi
a. Berdasarkan asal timbulnya inflasi
- Inflasi berasal dari dalam negeri, misalnya sebagai akibat terjadinya defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga bahan makanan menjadi mahal.
- Inflasi yang berasal dari luar negeri, yaitu inflasi sebagai akibat naiknya harga barang impor. Hal ini terjadi akibat biaya produksi barang di luar negeri tinggi atau adanya kenaikan tarif impor barang.
b. Berdasarkan cakupan pengaruh kenaikan harga
- Jika kenaikan harga secara umum hanya berkaitan dengan beberapa barang tertentu secara kontinu disebut inflasi tertutup (closed inflation)
- dan apabila kenaikan harga terjadi secara keseluruhan disebut inflasi terbuka (open inflation)
- Sedangkan apabila serangan inflasi demikian hebatnya dan setiap saat harga-harga terus berubah dan meningkat sehingga orang tidak dapat menahan uang lebih lama disebabkan nilai uang terus merosot disebut inflasi yang tak terkendali (hyperinflation).
c. Berdasarkan parah atau tidaknya inflasi
Berdasarkan parah atau tidaknya, inflasi dapat digolongkan:
- Inflasi ringan (di bawah 10% setahun),
- Inflasi sedang (antara 10%–30% setahun)
- Inflasi berat (antara 30%–100% setahun), dan
- Inflasi tak terkendali (di atas 100% setahun)
3. Metode Penghitungan Inflasi
Penghitungan inflasi tidak melihat kenaikan harga satu atau dua jenis barang, kecuali satu jenis barang tersebut mampu mempengaruhi kenaikan harga barang lainnya. Kenaikan harga barang dan jasa baru diakui sebagai suatu peristiwa Inflasi apabila terjadi kenaikan harga harga secara umum yang berlangsung terus menerus dan saling mempengaruhi.
Untuk dapat mengetahui terjadinya inflasi diperlukan nilai indeks harga yang mana dapat memberikan informasi mengenai perubahan harga dari waktu ke waktu terhadap sekelompok barang dan jasa. Misalnya, seringkali inflasi dihitung melalui perubahan indeks harga barang dan jasa yang sering dipakai oleh rumah tangga dalam jangka waktu tertentu. Indeks harga ini disebut dengan Indeks Harga Konsumen (IHK).
Jenis barang dan jasa yang dihitung indeks harganya, dikelompokkan menjadi:- Bahan makanan
- Makanan jadi, rokok dan tembakau
- Perumahan
- Kesehatan
- Pendidikan, rekreasi dan olahraga
- Transportasi dan komunikasi
Jadi indeks harga merupakan dasar yang digunakan dalam menentukan besarnya inflasi.
Oleh karena itu rumus untuk menghitung besarnya inflasi, menjadi:
Dimana:
IHt = Indeks Harga pada tahun tertentu
IHt-1 = Indeks Harga tahun dasar
Nah, supaya lebih memahami lagi cobalah menjawab soal-soal berikut!
- Data perkembangan harga 3 macam barang dalam 3 tahun terakhir berikut ini:
No. Nama Barang Harga (Rp) 2009 2010 2011 1. Telur 10.000 14.000 18.000 2. Daging ayam 16.000 20.000 25.000 3. Daging sapi 50.000 65.000 70.000 - Data perubahan harga dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 dan jenis barang:
No. Nama Barang Harga (Rp) 2008 2009 2010 1. Beras (kg) 4.000 5.000 6.000 2. Kecap (btl) 5.000 7.000 9.000 3. Tepung (kg) 4.000 5.000 6.000 - Disajikan data sebagai berikut :
Bulan Indeks Harga Konsumen Desember 2010 252,68 Januari 2011 256,80 Februari 2011 258,44 - Perhatikan tabel IHK di bawah ini
Bulan Indeks Harga Konsumen Nopember 2010 270,50 Desember 2010 273,60 Januari 2011 280,70
- Jika tahun 2009 sebagai tahun dasar, maka inflasi yang terjadi pada tahun 2010 dengan metode indeks harga agregatif sederhana adalah jenis ...
A. Inflasi sangat ringan
B. Inflasi ringan
C. Inflasi sedang
D. Inflasi berat
E. Hyper inflasi
Pembahasan Soal
Pada soal ini diketahui data harga tiga jenis barang dari tahun 2009 s/d 2011. Pertanyaannya adalah menghitung besar inflasi tahun 2010 menggunakan metode agregatif sederhana kemudian menggolongkan jenis inflasi yang terbentuk berdasarkan tingkat keparahannya.
Perhatikan tabel di bawah ini!
No. | Nama Barang | Harga (Rp) | ||
2009 | 2010 | 2011 | ||
1. | Telur | 10.000 | 14.000 | 18.000 |
2. | Daging ayam | 16.000 | 20.000 | 25.000 |
3. | Daging sapi | 50.000 | 65.000 | 70.000 |
∑P | ∑76.000 | ∑99.000 | ∑113.000 |
Pertama kita hitung Sigma (∑) atau jumlah harga ketiga jenis barang setiap tahunnya. Seperti hasil penjumlahan harga pada tabel di atas yaitu ∑Price tahun 2009 sejumlah Rp76.000; tahun 2010 sejumlah Rp99.000; dan pada tahun 2011 sebesar Rp113.000. Setelah ini kita dapat menghitung besar inflasi tahun 2010 melalui metode indeks harga agregatif sederhana.
IH = ( ∑ Pn / ∑ P0 ) x 100
IH = ( 99.000/76.000 ) x 100
IH = ( 1,3026) x 100
IH = 130,26
IH = 30,26 ( diperoleh dari 130,26 – 100 )
Karena besar inflasi adalah 30,26 % maka berdasarkan tingkat keparahannya, ini termasuk jenis inflasi berat yaitu lebih dari 30%.
Jawaban D
- Apabila tahun 2009 sebagai tahun dasar, dengan metode indeks harga agregatif sederhana, maka inflasi tahun 2010 adalah ...
A. Inflasi ringan
B. Inflasi sedang
C. Inflasi berat
D. Hyper inflasi
E. Inflasi sangat ringan
Pembahasan Soal
Pada soal ini diketahui data harga tiga jenis barang dari tahun 2008 s/d 2010.
Perhatikan table dibawah ini!
No. | Nama Barang | Harga (Rp) | ||
2008 | 2009 | 2010 | ||
1. | Beras (kg) | 4.000 | 5.000 | 6.000 |
2. | Kecap (btl) | 5.000 | 7.000 | 9.000 |
3. | Tepung (kg) | 4.000 | 5.000 | 6.000 |
∑P | ∑13.000 | ∑17.000 | ∑21.000 |
Pertama kita hitung Sigma (∑) atau jumlah harga ketiga jenis barang setiap tahunnya. Seperti hasil penjumlahan harga pada tabel di atas yaitu ∑Price tahun 2008 sejumlah Rp13.000,00; tahun 2009 sejumlah Rp17.000,00; dan pada tahun 2010 sebesar Rp21.000. Setelah ini kita dapat menghitung besar inflasi tahun 2010 melalui metode indeks harga agregatif sederhana.
IH = ( ∑ Pn / ∑ P0 ) x 100
IH = ( 21.000,00/17.000,00 ) x 100
IH = ( 1,2352) x 100
IH = 123,52
IH = 23,52 ( diperoleh dari 123,52 – 100 )
Karena besar inflasi adalah 23,52 % maka berdasarkan tingkat keparahannya, ini termasuk jenis inflasi sedang yaitu antara 10%- 30%.
Jawaban B
- Berdasarkan tabel di atas, laju inflasi pada bulan Januari 2011 adalah ...
A. 0,64%
B. 1,60%
C. 1,63%
D. 2,23%
E. 2,28%
Pembahasan Soal
Pada soal ini diketahui data perubahan indeks harga konsumen (IHK) dari bulan Desember 2010 s/d Februari 2011. Pertanyaannya adalah menghitung besar inflasi bulan januari 2011.
Perhatikan kembali tabel di atas!
Kalau menghitung laju inflasi bulan Januari 2011 berarti yang menjadi t adalah bulan Januari 2011 dan t-1 adalah bulan Desember 2010.
Rumus:
Laju Inflasi = [( IHKt – IHKt-1 )/ IHKt-1 ] x 100
Laju Inflasi = [( 256,80 – 252,68 )/ 252,68 ] x 100
Laju Inflasi = [( 4,12 )/ 252,68 ] x 100
Laju Inflasi = [ 0,0163 ] x 100
Laju Inflasi = 1,63 %
Jawaban C
- Berdasarkan data di atas maka laju inflasi pada bulan Januari 2011 adalah sebesar ...
A. 3,77%
B. 3,87%
C. 2,62%
D. 2,59%
E. 1,14%
Pembahasan Soal
Pada soal ini diketahui data perubahan indeks harga konsumen (IHK) dari bulan November 2010 s/d Januari 2011. Pertanyaannya adalah menghitung besar inflasi bulan januari 2011.
Perhatikan kembali tabel di atas!
Kalau menghitung laju inflasi bulan Januari 2011 berarti yang menjadi t adalah bulan Januari 2011 dan t-1 adalah bulan Desember 2010.
Rumus:
Laju Inflasi = [( IHKt – IHKt-1 )/ IHKt-1 ] x 100
Laju Inflasi = [( 280,70 – 273,60 )/ 273,60 ] x 100
Laju Inflasi = [( 7,1 )/ 273,60 ] x 100
Laju Inflasi = [ 0,0259 ] x 100
Laju Inflasi = 2,59
Jawaban D
Kembali ke : Kisi-Kisi UN Ekonomi IPS Jenjang SMA, MA, dan Sederajat
Demikian tadi pembahasan tentang menghitung laju inflasi tertimbang dan tidak tertimbang mudah-mudahan dapat dipahami, terima kasih.